Memang benar tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk kesehatan. Akan tetapi terlalu banyak tidur dapat menyebabkan berbagai masalah medis seperti diabetes, obesitas hingga sakit kepala. Karena segala sesuatu yang berlebihan merupakan hal yang tidak baik termasuk tidur. Berikut artikel di bawah ini akan membahas mengenai efek samping berbahaya dari tidur berlebihan.
Kegemukan/Obesitas
Terlalu banyak tidur atau terlalu sedikit juga bisa membuat berat badan Anda bertambah. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang tidur selama sembilan atau 10 jam setiap malam memiliki kemungkinan 21% lebih besar untuk mengalami obesitas selama periode enam tahun dibandingkan orang yang tidur antara tujuh dan delapan jam.
Sakit Kepala
Terlalu banyak tidur dari biasanya yang dilakukan di akhir pekan atau saat hari libur dapat menyebabkan sakit kepala. Menurut para ahli hal ini disebabkan oleh efek tidur berlebihan terhadap neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin. Mereka yang terlalu banyak tidur di siang hari juga kemungkinan akan kesulitan tidur di malam hari alhasil akan kesakitan kepala di pagi harinya.
Depresi
Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi dibandingkan tidur berlebihan, sekitar 15% penderita depresi tidur terlalu banyak. Hal ini pada gilirannya dapat memperburuk depresi mereka. Itu karena kebiasaan tidur teratur penting untuk proses pemulihan.
Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperburuk depresi yang Anda alami. Selain itu, tidur terlalu lama juga membuat seseorang berisiko mengalami gangguan kecemasan, sulit berkonsentrasi, berkurangnya daya ingat atau gangguan daya ingat, dan mudah lelah.
Meningkatkan risiko stroke
Sebuah studi baru dari peneliti Universitas Cambridge mengamati data dari sekitar 9.700 orang Eropa selama periode 11 tahun. Mereka yang tidur lebih dari 8 jam memiliki kemungkinan 46 persen lebih besar terkena stroke selama masa penelitian setelah disesuaikan dengan faktor komorbiditas.
Orang yang tidurnya berlebihan memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena stroke dibandingkan orang yang tidur cukup. Hal ini menunjukkan bahwa tidur lebih lama bisa menjadi gejala penting atau tanda peringatan risiko stroke.
Mengganggu kesuburan
Siklus menstruasi, produksi hormon, dan ritme sirkadian dapat terganggu akibat tidur terlalu lama sehingga dapat mengganggu kesuburan.
Tidur tidak teratur termasuk kurang tidur dan tidur berlebihan dapat menyebabkan stress Kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Hormon reproduksi yang terganggu juga berdampak pada ovulasi dan mengganggu kesuburan wanita.